Sabtu, 08 Desember 2018

BAB VII IPTEK & IMTAQ

BAB VII


 IPTEK &IMTAQ
surah Yunus [10] ayat 101
لِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".

dan al-Baqarah [2] ayat 164
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

secara eksplisit menyampaikan beberapa tanda kekuasaan Allah Swt. Penyebutan tandatanda kekuasaan Allah Swt. dalam kedua ayat ini tentu memiliki makna yang sangat mendalam. Kita, manusia dan muslim, diajak langsung untuk memperhatikan tanda-tanda tersebut. Perintah untuk memperhatikan ini tentu tidak sebatas memperhatikan tanpa guna. 

Memperhatikan tanda kekuasaan Allah Swt. tentu harus diiringi dengan gairah untuk mempelajari, mengupas, mencari solusi, dan menggunakan ilmu pengetahuan yang diperolehnyauntuk kesejahteraan manusia di bumi ini.
Saat Allah Swt. memerintahkan kita untuk memperhatikan semua yang ada di langit dan di bumi dalam Surah Yu-nus [10] ayat 101, sebenarnya AllahSwt. sedang memberi petunjuk jalan menuju ilmu astronomi dan ilmu bumi.
Demikian pula dengan tanda kekuasaan Allah Swt. yang terdapat dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 164. Pada ayat ini Allah menggelar pernyataan tentang beberapa tanda lain kekuasaan Allah Swt. Pengamatan dan perhatian kita pada ciptaan Allah selanjutnya diharapkan dapat menjadi jalan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk menjalani kehidupan kita di muka bumi ini. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi itu kita mencari cara terbaik untuk melaksanakan kewajiban kita selaku khalifah Allah Swt. dalam memakmurkan bumi.

Islam dan ilmu pengetahuan sebenarnya bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya menyatu dan tidak akan terpisahkan. Sejak awal Rasulullah diutus, Allah telah memberikan satu firman yang sangat memikat. ”Iqra”, bacalah. Sejak awal itu pula ilmu pengetahuan telah didengungkan oleh Islam. Firman yang tertulis dalam Surah al-’Alaq [96] ayat satu hingga lima ini memberikan panduan umum mempelajari ilmu pengetahuan dan menggunakannya untuk kehidupan manusia. Di antara panduan yang dapat kita ambil sebagai pelajaran sebagai berikut.


  1. Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan dengan nama Allah Swt. Artinya, ilmu pengetahuan dan teknologi kita kembangkan dengan nama Allah Swt. dan bukan dengan nama keagungan diri kita atau harta yang banyak. Dengan paradigma ini kita akan terbebas dari godaan nafsu duniawi dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tentu bukan berarti kita tidak boleh mencari penghidupan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maksud prinsip ini bahwa dalam mempelajari ilmu pengetahuan kita tidak boleh sekadar berorientasi pada harta atau ketenaran semata. Orientasi pada harta dan ketenaran akan menyebabkan kita terjebak pada sikap tidak peduli terhadap pengembangan teknologi yang merusak dan berbahaya bagi alam dan kemanusiaan.
  2. Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan dengan mengacu pada aturan Allah Swt. Artinya, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh dilakukan dalam bidang yang diharamkan Allah Swt. seperti sihir dan tenung serta dengan cara yang dilarang oleh agama seperti merusak alam dengan limbah berbahaya.
  3. Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan untuk menopang tugas manusia sebagai khalifah Allah Swt. di bumi. Artinya, ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah Swt. dan memakmurkan bumi. Sebagaimana kita ketahui bahwa Allah Swt. mengutus manusia di bumi ini sebagai khalifah-Nya. Manusia mendapat tugas untuk memakmurkan bumi ini dan tidak menyebabkan kerusakan di atasnya.

Dengan demikian, keberadaan kita di muka bumi ini tidak dapat disiasiakan untuk hal-hal yang tidak berguna. Oleh karena itu, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dimaksimalkan untuk melaksanakan tugas yang diamanahkan kepada kita sebagai manusia.

Tokoh berjasa pada bidang ilmu teknologi
1.      Abu Walid Muhammad bin Ahmad
Beliau dikenal luas sebagai ilmuwan lintas bidang mulai filsafat, kedokteran, ilmu kalam, ilmu falak atau astronomi, musik, hingga tata bahasa. Karyakaryanya pun diakui hingga saat ini di antaranya Kulliyah fit-Tibb dalam bidang kedokteran, Maba di al-Falasifah sebuah buku pengantar studi filsafat, Tafsir Urjuza yang mengangkat masalah tauhid, Tahafut at-Tahafut yang merupakan jawaban atas buku Imam Gazali Taha fut al-Falasifah, dan Muwafaqah al-Hikmah wasy-Syari'ah dalam bidang filsafat dan agama.
2.       2. Jabir Ibnu Hayyan

Penemuan pentingnya adalah proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan atau fiksasi, dan amalgamasi. Karya besarnya adalah kitab al-Kimya. Dari kitab itulah muncul nama ilmu kimia atau alchemy yang digunakan hingga saat ini. Buku tersebut diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Book of The Composition of Alchemy oleh Robert Chester pada tahun 1444 Masehi. Buku yang lain adalah as-Sab'in terdiri atas tujuh jilid yang diterjemahkan oleh Gerard dari Cremona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar